DALAM RANGKA MENGANTISIPASI HOAX, PEMBUATAN KONTEN TULISAN POSITIF DI MEDIA SOSIAL BAGI MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
Abstract
Media sosial merupakan sarana untuk berinteraksi orang-orang satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan melalui kata-kata, gambar, dan video dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. We are Social (2018) membaginya ke dalam dua kelompok, yaitu: social network dan messenger/chat app/voip. Social network atau jejaring pertemanan, merupakan sebuah bentuk layanan internet yang menjadi wadah komunitas online, yaitu orang-orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan atau minat pada bidang tertentu, atau dari latar balakang/komunitas yang sama, seperti Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, dsb. Messenger/chat app merupakan sarana untuk saling berkirim pesan antar pengguna, baik itu berupa teks, audio, gambar maupun video, misalnya FB Messenger, WhatsApp, Wechat, Skype, BBM, Telegram, dsb. Facebook merupakan platfom dengan pertumbuhan pengguna (Lesmanah, 2020). Secara umum, penggunaan media social bagi mahasiswa memiliki permasalahan yang sangat kompleks. Narasi-narasi yang negatif sering menjadi kondisi yang mengerikan bagi kalangan mahasiswa. Mengingat kondisi psikologi maupun mental yang masih labil kadangkala menjadikan media sosial sebagai ajang untuk saling ejek, saling fitnah, membuat konten hoak, maupun ujaran kebencian, membuli sehingga tidak jarang menimbulkan keresahan maupun adu fisik yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Bahkan Dalam laporan berjudul ‘Digital Civility Index’, Microsoft mengumumkan bahwa netizen Indonesia adalah pengguna media sosial paling tidak sopan di Asia Tenggara.
Tidak membangun dan cenderung negative ditemuka pada konten yang berasal dari media social yaitu instagram dan facebook akun mahasiswa di Jurusan Administrasi Bisnis. Oleh sebab itu Tim Pengabdi sudah melakukan kegiatan sosialisasi dan seminar tentang bagaimana menggunakan media sosial yang baik. Bagaimana membuat konten-konten yang menarik baik tulisan maupun video dalam bentuk seminar dan workshop. Pengetahuan tentang digital crime serta konsekuensinya