Keterbatasan Laporan Keuangan Digital dan Dampaknya terhadap Dukungan Stakeholder: Kasus LPHD Dariaga Mudae
Kata Kunci:
laporan keuangan digital, LPHD, akses pendanaan, stakeholder, tata kelola keuangan desaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keterbatasan laporan keuangan pada Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Dariaga Mudae di Desa Darunu, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, serta dampaknya terhadap dukungan pendanaan dari stakeholder eksternal. Laporan keuangan yang belum optimal dan belum terdigitalisasi menjadi salah satu faktor penghambat dalam membangun transparansi dan akuntabilitas lembaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan Ketua LPHD dan Kepala Desa Darunu pada Juni 2025, serta observasi terhadap kondisi administrasi keuangan LPHD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiadaan sistem pelaporan keuangan yang terdigitalisasi menyebabkan rendahnya kepercayaan stakeholder dalam memberikan dukungan dana atau kerja sama program. Pencatatan yang masih manual, tidak baku, dan tidak terdokumentasi secara konsisten menghambat pengelola dalam menyampaikan laporan kinerja keuangan secara formal. Selain itu, keterbatasan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dalam hal literasi keuangan dan teknologi, turut memperkuat hambatan tersebut. Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi antara digitalisasi sistem keuangan dan penguatan kapasitas vokasional pengelola LPHD sebagai langkah strategis untuk meningkatkan akses pendanaan dan keberlanjutan kelembagaan. Hasil ini diharapkan menjadi rujukan bagi lembaga serupa di desa lain yang menghadapi tantangan serupa dalam aspek tata kelola keuangan dan hubungan dengan stakeholder.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Dominikus Andreo Maryadi, Jerry Sonny Lintong, Ivoletti Merlina Walukow

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.



